MTsN Barus Pelopori Peduli Kasih
Keluarga besar MTsN Barus mempelopori gerakan peduli kasih dengan melakukan penggalangan dana untuk meringankan beban biaya perobatan Safeii Andri Ansyah Tanjung (14), penderita tumor ganas di perutnya. Gerakan peduli kasih itu diharapkan merambat kepada para dermawan terutama instansi terkait untuk menyelamatkan nyawa Safeii dari keganasan tumor.
Kepala MTsN Barus Drs Hurung Jaya Saragih MPd, ditemui METRO di kantornya, Kamis (4/3) mengatakan, peduli kasih itu merupakan gerakan spontanitas guru, staf dan para siswa terhadap Safeii yang juga bagian dari keluarga besar MTsN Barus. Dia mengungkapkan, Safeii berasal keluarga yang sangat miskin. Dari latar belakang Safeii itu mereka sadar bahwa Safeii membutuhkan uluran tangan orang lain. "Kita pun melakukannya. Jadi, mulai hari ini Kamis (4/3), kita sudah mulai melakukan gerakan peduli kasih. Insya Allah Senin (8/3) depan, berapa pun nantinya yang terkumpul akan diserahkan langsung kepada pihak keluarga di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Barus Tapteng agar dapat dipergunakan membantu biaya perobatan Safeii," ungkap Hurung Saragih.
Masih kata dia, pihak sekolah sebelumnya sudah menjenguk Safeii, siswa kelas VII itu ke rumahnya di Desa Bunga Tanjung. Kedatangan mereka ke sana, karena sudah satu minggu Safeii tidak masuk sekolah. Sesuai laporan yang diterima pihak sekolah, kata Hurung Saragih, Safeii sedang sakit. "Tetapi, tak disebutkan penyakit yang diderita itu apa," aku Hurung Saragih.
Lebih lanjut dikatakan Hurung Saragih, karena peraturan di sekolah itu apabila ada seorang siswa tidak datang ke sekolah tiga hari berturut-turut dengan alasan sakit maka pihak sekolah wajib mendatanginya dan memberikan santunan. Namun kata Hurung Saragih, pihaknya tidak menyangka bahwa penyakit yang diderita Safeii tersebut adalah tumor karena sebelumnya siswa tersebut tidak pernah mengeluhkan sesuatu yang ganjil saat di sekolah. "Kami baru tahu penyakit yang diderita anak kami adalah tumor setelah membaca berita di harian METRO TAPANULI edisi Rabu kemarin. Pada hari itu juga secara spontanitas, kami mengadakan rapat bersama guru-guru dan staf untuk melakukan penggalangan dana peduli kasih, karena sepengetahuan kami keluarga anak kami itu adalah keluarga miskin," ujar Hurung Saragih.
Pada kesempatan itu, Hurung berharap gerakan yang mereka gagas mendapat sambutan positif banyak pihak terutama para dermawan. Dalam hal ini kata dia, sangat diperlukan peranan dari Dinas Kesehatan Tapteng, maupun Anggota DPRD Tapteng yang membidangi kesehatan untuk melakukan langkah konkrit agar dapat mengurangi beban Safeii dari serangan tumor yang mengganas di perutnya.
Kepala MTsN Barus Drs Hurung Jaya Saragih MPd, ditemui METRO di kantornya, Kamis (4/3) mengatakan, peduli kasih itu merupakan gerakan spontanitas guru, staf dan para siswa terhadap Safeii yang juga bagian dari keluarga besar MTsN Barus. Dia mengungkapkan, Safeii berasal keluarga yang sangat miskin. Dari latar belakang Safeii itu mereka sadar bahwa Safeii membutuhkan uluran tangan orang lain. "Kita pun melakukannya. Jadi, mulai hari ini Kamis (4/3), kita sudah mulai melakukan gerakan peduli kasih. Insya Allah Senin (8/3) depan, berapa pun nantinya yang terkumpul akan diserahkan langsung kepada pihak keluarga di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Barus Tapteng agar dapat dipergunakan membantu biaya perobatan Safeii," ungkap Hurung Saragih.
Masih kata dia, pihak sekolah sebelumnya sudah menjenguk Safeii, siswa kelas VII itu ke rumahnya di Desa Bunga Tanjung. Kedatangan mereka ke sana, karena sudah satu minggu Safeii tidak masuk sekolah. Sesuai laporan yang diterima pihak sekolah, kata Hurung Saragih, Safeii sedang sakit. "Tetapi, tak disebutkan penyakit yang diderita itu apa," aku Hurung Saragih.
Lebih lanjut dikatakan Hurung Saragih, karena peraturan di sekolah itu apabila ada seorang siswa tidak datang ke sekolah tiga hari berturut-turut dengan alasan sakit maka pihak sekolah wajib mendatanginya dan memberikan santunan. Namun kata Hurung Saragih, pihaknya tidak menyangka bahwa penyakit yang diderita Safeii tersebut adalah tumor karena sebelumnya siswa tersebut tidak pernah mengeluhkan sesuatu yang ganjil saat di sekolah. "Kami baru tahu penyakit yang diderita anak kami adalah tumor setelah membaca berita di harian METRO TAPANULI edisi Rabu kemarin. Pada hari itu juga secara spontanitas, kami mengadakan rapat bersama guru-guru dan staf untuk melakukan penggalangan dana peduli kasih, karena sepengetahuan kami keluarga anak kami itu adalah keluarga miskin," ujar Hurung Saragih.
Pada kesempatan itu, Hurung berharap gerakan yang mereka gagas mendapat sambutan positif banyak pihak terutama para dermawan. Dalam hal ini kata dia, sangat diperlukan peranan dari Dinas Kesehatan Tapteng, maupun Anggota DPRD Tapteng yang membidangi kesehatan untuk melakukan langkah konkrit agar dapat mengurangi beban Safeii dari serangan tumor yang mengganas di perutnya.
Post a Comment