Belajar Sosiologi dan Wisata Religi di Masjid Ampel
Bertepatan bulan Dzulhijjah 1430 H SMP Putri Lukman Al Hakim Hidayatullah Surabaya menggelar wisata religi. Para siswa putri melakukan wisata religi ke Masjid Sunan Ampel, Kamis (19/11/2009).
Wisata keagamaan ini diikuti 55 orang siswa putri dibagi dalam 7 kelompok dengan guru pendamping sebanyak 9 orang. Para siswa putri ini melakukan observasi terhadap warga yang ada di lingkungan masjid yang selalu disesaki para penziarah itu.
Siswa diajak untuk melihat bentuk rumah, hiasan rumah, bahasa, pakaian dan juga makanan khas kawasan itu. Serta diajak untuk mengetahui sejarah masjid itu. Siswa juga ke makam Raden Rahmatullah. Mereka berinteraksi dengan peziarah.
Peserta wisata juga mencoba air yang ada di kawasan makam Ampel. Mereka juga mencoba menganalisa apakah air yang disediakan itu steril atau tidak. Hasil analisa itu ditulis dalam selembar kertas tugas yang dibawa masing-masing kelompok.
Memanfaatkan tempat yang terkenal dengan kampung arab mereka ajuga praktek langsung bahasa Arab yang mereka pelajari di sekolah sambil mencicipi makanan yang khas di daerah itu.
Penanggung jawab acara, Rahmi Andri Wijanarko mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai langkah pembelajaran lapangan. "Seperti pembelajaran pada aspek sosiologi yakni tentang asimilasi budaya di kawasan Ampel juga mengenal bagaimana sejarah para wali yang menyiarkan Islam di Indonesia. Yakni dengan melihat langsung makamnya," ungkapnya.
Wisata keagamaan ini diikuti 55 orang siswa putri dibagi dalam 7 kelompok dengan guru pendamping sebanyak 9 orang. Para siswa putri ini melakukan observasi terhadap warga yang ada di lingkungan masjid yang selalu disesaki para penziarah itu.
Siswa diajak untuk melihat bentuk rumah, hiasan rumah, bahasa, pakaian dan juga makanan khas kawasan itu. Serta diajak untuk mengetahui sejarah masjid itu. Siswa juga ke makam Raden Rahmatullah. Mereka berinteraksi dengan peziarah.
Peserta wisata juga mencoba air yang ada di kawasan makam Ampel. Mereka juga mencoba menganalisa apakah air yang disediakan itu steril atau tidak. Hasil analisa itu ditulis dalam selembar kertas tugas yang dibawa masing-masing kelompok.
Memanfaatkan tempat yang terkenal dengan kampung arab mereka ajuga praktek langsung bahasa Arab yang mereka pelajari di sekolah sambil mencicipi makanan yang khas di daerah itu.
Penanggung jawab acara, Rahmi Andri Wijanarko mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai langkah pembelajaran lapangan. "Seperti pembelajaran pada aspek sosiologi yakni tentang asimilasi budaya di kawasan Ampel juga mengenal bagaimana sejarah para wali yang menyiarkan Islam di Indonesia. Yakni dengan melihat langsung makamnya," ungkapnya.
Post a Comment