Pesantren Bisa Kembangkan Teknologi
Pondok pesantren merupakan salah satu pusat tumbuhnya tokoh-tokoh intelektual Islam. Karena itu, pesantren menjadi tempat potensial bagi pengembangan teknologi.
Hal itu diungkapkan Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman, Rabu (27/8), dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Annuqayah, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep.
“Selama ini berkembang mitos bahwa pesantren merupakan sebuah komunitas yang tertinggal dari dunia modern. Saya ingin melawan mitos tersebut,” kata Kusmayanto.
Ia mengatakan, mitos tersebut muncul karena sebagian orang justru membuat jembatan antara dua hal, yaitu ulama dan ilmuwan. Padahal, keduanya harus saling mendekatkan diri agar kesejahteraan masyarakat terwujud.
Banyak pesantren telah masuk jejaring teknologi komputer di Indonesia melalui pemanfaatan internet untuk penyebaran teknologi tepat guna. “Lewat internet, mereka tidak hanya saling berbagi berita, tetapi juga berbagi pengalaman mengenai penerapan teknologi,” ujarnya.
Hingga tahun 2008 ini, sekitar 99 pesantren di seluruh Indonesia telah memanfaatkan pembelajaran melalui teknologi internet. Menurut dia, penekanan teknologi di pesantren harus menjadi virus positif yang mampu berkembang hingga daerah paling pelosok. Nilai tambah
Bagi Kusmayanto, saat teknologi mampu dikenal secara umum, masyarakat akan mendapatkan nilai tambah ekonomi yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Peningkatan nilai tambah melalui teknologi akan dirasakan mulai produsen, pedagang, hingga konsumen.
“Teknologi adalah paduan sempurna dari ilmu, rekayasa, seni, dan ekonomi. Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, semua komponen masyarakat akan merasakan manfaatnya,” tuturnya.
Pada waktu bersamaan, PT Sido Muncul memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta pada Pondok Pesantren Annuqayah, khususnya untuk pengembangan teknologi tepat guna. Selain itu, sumbangan Rp 50 juta juga diberikan pada enam panti asuhan di tempat yang sama, di antaranya Yayasan Al-Muttaqin, Yayasan Al-Khafil, Yayasan Aqobah Batu Ampar, dan Al-Falah Karang Sokon.
Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, pengembangan teknologi di lingkungan pesantren merupakan salah satu jalan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Berawal dari para santri, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat daerah terpencil akan terangkat.
Hal itu diungkapkan Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman, Rabu (27/8), dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Annuqayah, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep.
“Selama ini berkembang mitos bahwa pesantren merupakan sebuah komunitas yang tertinggal dari dunia modern. Saya ingin melawan mitos tersebut,” kata Kusmayanto.
Ia mengatakan, mitos tersebut muncul karena sebagian orang justru membuat jembatan antara dua hal, yaitu ulama dan ilmuwan. Padahal, keduanya harus saling mendekatkan diri agar kesejahteraan masyarakat terwujud.
Banyak pesantren telah masuk jejaring teknologi komputer di Indonesia melalui pemanfaatan internet untuk penyebaran teknologi tepat guna. “Lewat internet, mereka tidak hanya saling berbagi berita, tetapi juga berbagi pengalaman mengenai penerapan teknologi,” ujarnya.
Hingga tahun 2008 ini, sekitar 99 pesantren di seluruh Indonesia telah memanfaatkan pembelajaran melalui teknologi internet. Menurut dia, penekanan teknologi di pesantren harus menjadi virus positif yang mampu berkembang hingga daerah paling pelosok. Nilai tambah
Bagi Kusmayanto, saat teknologi mampu dikenal secara umum, masyarakat akan mendapatkan nilai tambah ekonomi yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Peningkatan nilai tambah melalui teknologi akan dirasakan mulai produsen, pedagang, hingga konsumen.
“Teknologi adalah paduan sempurna dari ilmu, rekayasa, seni, dan ekonomi. Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, semua komponen masyarakat akan merasakan manfaatnya,” tuturnya.
Pada waktu bersamaan, PT Sido Muncul memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta pada Pondok Pesantren Annuqayah, khususnya untuk pengembangan teknologi tepat guna. Selain itu, sumbangan Rp 50 juta juga diberikan pada enam panti asuhan di tempat yang sama, di antaranya Yayasan Al-Muttaqin, Yayasan Al-Khafil, Yayasan Aqobah Batu Ampar, dan Al-Falah Karang Sokon.
Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, pengembangan teknologi di lingkungan pesantren merupakan salah satu jalan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Berawal dari para santri, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat daerah terpencil akan terangkat.
Post a Comment